stunting
stunting

Tumbuh kembang anak erat kaitannya dengan nutrisi yang masuk sejak anak belum lahir. Nutrisi ini perlu diperhatikan demi mencegah stunting pada anak. Kenali gejala, penyebab serta solusinya. 

Di Indonesia, kasus ini masih butuh perhatian. Pasalnya kasus ini masih di atas angka yang ditetapkan oleh WHO.

Mengenal Stunting

Stunting merupakan keadaan anak yang mengalami gangguan perkembangan dan pertumbuhan. Kondisi ini memiliki banyak penyebab salah satunya kurangnya asupan gizi sejak bayi dalam kandungan hingga 1000 hari kelahiran.

Maka, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan asupan makanan. Makanan tidak hanya harus cukup atau mengenyangkan, tetapi makanan yang masuk harus berkualitas. Dengan kata lain, kaya akan nutrisi.

Terhambatnya pertumbuhan akibat kekurangan gizi ini bukan hanya pada fisik, tetapi juga pada perkembangan otak. Ini akan sangat berpengaruh pada mental dan daya serap pengetahuan pada anak.

6 Gejala Stunting

Bahayanya kekurangan gizi membuat orang tua wajib waspada. Kenali gejalanya dan terus perhatikan perkembangan buah hati demi terhindarnya gagal tumbuh kembang. Ciri atau gejala anak mengalami stunting bisa Anda simak di bawah ini:

  • Berat badan sulit bertambah. Anda perlu waspada jika berat badan bayi atau anak sulit bertambah atau bahkan turun. Pantau terus kenaikan berat badannya dari sejak lahir dengan menimbangnya di pelayanan kesehatan. Anak atau bayi yang kekurangan gizi cenderung lebih kecil dari anak pada umumnya.
  • Anak lebih pendek dari anak lain yang seumuran. Lakukan pengukuran di pelayanan kesehatan untuk mengetahui tinggi anak di bawah standar atau tidak.
  • Pertumbuhan yang lambat juga merupakan tanda bahwa anak kekurangan gizi. Misalnya, anak lambat berjalan, tumbuh gigi, dan yang lainnya.
  • Anak sulit berkonsentrasi.
  • Pada usia sekolah dasar, anak kurang gizi cenderung pasif dan sulit mengingat pelajaran.
  • Mudah sakit. Anak yang kurang asupan nutrisi lebih mudah terserang bakteri dan akhirnya sakit.

Penyebab Stunting

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak kekurangan gizi, berikut bisa Anda simak di antaranya:

  • Kebersihan air dan lingkungan bisa membuat anak terganggu pertumbuhannya. Pasalnya, air dan lingkungan yang kotor menyimpan banyak bakteri yang bisa menginfeksi anak. Kasus yang sering ditemui adalah cacingan dan diare pada anak.
  • Minimnya pengetahuan ibu hamil bisa berdampak pada kurangnya asupan gizi pada janin. Untuk itu, penting bagi ibu hamil mengetahui makanan yang bergizi dan baik untuk janin.

Setelah lahir, ASI sangat penting bagi bayi dan jika tidak bisa, harus ada alternatif lain yang mampu memenuhi kebutuhan bayi.

  • Anak yang sering terinfeksi membuat anak membutuhkan asupan yang lebih untuk melawan bakteri. Jika sakit terjadi secara berulang dan lama, anak akan kekurangan asupan gizi.

Pencegahan Stunting

Dampak negatif dari stunting bisa menghambat prestasi si kecil dan masa depannya. Demi mencegahnya perhatikan beberapa hal di bawah ini:

  • Asupan makanan pada saat hamil, menyusui, dan pada anak sangat penting dan harus diperhatikan. Bukan dari jumlahnya saja, tapi kualitas gizinya juga harus baik.
  • Biasakan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
  • Periksakan kesehatan secara berkala selama hamil hingga bayi lahir. Jang lupa memantau perkembangan anak setelah lahir di fasilitas kesehatan secara rutin.
  • Berikan ASI dan tambahkan asupan bergizi lainnya seiring bertambahnya usia sesuai anjuran dari petugas kesehatan. Terutama pada 1000 hari pertamanya hingga dua tahun.

Perlu banyak usaha agar bayi lahir dan tumbuh dengan sehat. Tentunya ibu hamil butuh dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya stunting.